facebook google twitter instagram linkedin
  • Home
  • About
  • Contact
  • Sitemap
  • Life
    • Beauty
    • Food
    • Social
  • Education
    • Economy
    • Technology Information
    • Fashion Design
  • Entertainment

Amynatus M


Fenomena Susno Duadji yang mengungkap kebobrokan institusinya sendiri amat menarik untuk dikaji. Jika apa yang mereka katakan benar, ini saat yang amat tepat bagi Polri untuk membersihkan institusinya agar hukum dapat benar-benar ditegakkan. Dengan kata lain, pepatah yang mengatakan bahwa “jangan gunakan sapu yang kotor untuk membersihkan ruangan” merupakan suatu keniscayaan. Namun, jika apa yang dikatakan oleh Susno merupakan isapan jempol yang tidak mengandung kebenaran, maka ini juga saatnya yang tepat bagi Polri untuk menegakkan disiplin di jajarannya agar fitnah memfitnah dapat dihentikan.

Cara penyelesaian kasus melalui cara-cara penegakan hukum secara internal Polri tanpa melalui proses hukum yang dibuka seluasluasnya kepada publik akan menimbulkan dugaan bahwa yang dikatakan Susno benar. Susno juga tentunya tidak akan memiliki kesempatan untuk membuka seluas-luasnya apa yang dia ketahui karena penyelesaian dengan cara-cara internal sama dengan upaya untuk menutupi kasus yang sebenarnya terjadi. Tidak ada cara lain bagi institusi Polri selain mengajukan Susno dan orang-orang yang dituduhnya ke pengadilan, agar keadilan bagi para individu pelaku itu benar-benar dirasakan. Mengapa Susno dan Williardi Wizar “bernyanyi” yang tidak seirama dengan institusinya? Pertanyaan ini menarik untuk mendapatkan jawaban.

Apakah mereka berdua merasa tidak mendapatkan keadilan di dalam institusinya sendiri? Apakah mereka merasa “dikorbankan” dalam berbagai kasus hukum yang mereka alami? Mengapa pula Susno tidak mendapatkan dukungan dari institusinya sendiri ketika dia mengecilkan KPK sebagai “Cicak” yang berani melawan “Buaya”? Jika dikaji dari sisi disiplin institusi, yang dilakukan Susno Duadji dapat dikatakan tindakan indisipliner. Susno berbuat di luar kelaziman karena tidak melaporkan kasus-kasus yang dia ketahui kepada Kapolri agar diusut secara hukum.

Dia juga dapat dituduh melakukan bukan saja pencemaran terhadap institusinya sendiri, melainkan melanggar rahasia jabatan atau bahkan rahasia institusi, suatu yang hampir-hampir jarang terjadi di dalam institusi TNI. Di dalam TNI, berlaku rahasia TNI dan Negara yang harus dijaga serapat-rapatnya. Tidak heran jika perwira menengah atau tinggi TNI tidak mau membongkar rahasia TNI dan Negara walau yang bersangkutan sedang menghadapi proses hukum.

Apakah ini hanya merupakan ungkapan sakit hati karena tidak mendapatkan perhatian, dukungan atau pembelaan dari institusinya saat mereka menghadapi persoalan hukum, ataukah memang demikian buruknya disiplin di dalam diri anggota Polri. Mungkin pemeo yang berlaku di Polri adalah “Jika saya harus masuk penjara, saya akan bawa para komandan yang memerintahkan saya juga ikut ramai-ramai masuk penjara.” Di sini berlaku pembelaan diri menjadi sesuatu yang amat penting. Tiada cara lain untuk mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan di atas kecuali melalui proses hukum yang adil.

Kita tidak dapat menuduh Susno sebagai “duri dalam daging” atau “pengkhianat institusi Polri” atau sebagai “problem maker.” Sebaliknya, kita juga tidak dapat mengatakan bahwa Susno adalah “pahlawan” yang membongkar aib di dalam institusi Polri. Kita berharap hukum positif dapat benar-benar diterapkan di negeri ini tanpa pandang bulu bahwa yang terkena kasus itu adalah aparat penegak hukum berpangkat perwira tinggi Polri. Kita harus memegang teguh asas praduga tak bersalah, baik terhadap Susno Duadji dan orang-orang yang dituduhnya sampai kasus-kasus tersebut diselesaikan melalui pengadilan yang terbuka dan adil.

Reformasi Polri bukanlah suatu yang manis untuk diucapkan, melainkan juga butuh keberanian besar untuk menerapkannya secara proporsional dan profesional. Semoga gonjang-ganjing politik internal di tubuh Polri cepat selesai dan Polri kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
April 23, 2010 No Comments

Teror bom yang terus bergulir yang terus meluncur tak terkendali, merugikan banyak orang, yaitu para korban yang mati dan terluka. Islam dan kaum Muslimin juga panen fitnah akibat aksi teror yang didalangi manusia-manusia “sakit” itu. Akal ratusan juta masyarakat Indonesia selama berminggu-minggu dicekoki secara intensif oleh isu teror dan kekacauan opini. Tanpa disadari, isu teror itu telah menciptakan ketakutan publik yang sangat massif. Berita perburuan, penangkapan, penahanan, interogasi, penyerbuan, penembakan, pengepungan, pengrusakan, razia di jalan, kampanye keamanan, dll. menjadi makanan sehari-hari. Belum lagi munculnya sikap curiga, prasangka buruk, fitnah, serta tindakan-tindakan boikot sosial kepada orang-orang tertentu yang tampak memiliki “ciri teroris”.

Sasaran teror adalah simbol-simbol Barat. Kapitalis Barat sangat nyata mengalir ke negri ini, celakanya bukan memberi kemakmuran dan keadilan pada rakyat seperti digembar-gemborkan oleh pihak penguasa atau pemerintah, justru kapitalisme itu memperlebar “ketimpangan” hidup dan kehidupan rakyat. Karenanya Barat menjadi metaphor keserakahan yang harus dihentikan. Inilah yang sering disebut terorisme Global. Terorisme Global ini menebar ketakutan pada dunia, atas ketimpangan globalisasi. Secara eksplisit para teroris itu ingin menunjukkan penolakkan terhadap jenis modernitas dan sekularisasi. Simbol meodernitas dan sekularisasi adalah Barat.
Kalau kita monitor secara seksama dinegara kita, kebanyakan teroris itu menyerang akses barat sebagai wujud perlawanan terhadap kecongkakan globalisasi. Sudah beberapa tahun silam diingatkan oleh para pakar, oleh para pemikir sosial bahwa globalisasi telah membagi masyarakat dunia kedalam kelompok-kelompok pemenang, penerima keuntungan dan pecundang. Terorisme global adalah perlawanan para pecundang terhadap pemenang. Para pecundang punya dalih bahwa globalisasi merupakan “pencabutan cara-cara hidup tradisional dengan jalan kekerasan”.

Selain itu, ajaran Islam sendiri menjadi olok-olok banyak orang. Konsep negara Islam (Daulah Islamiyyah), sistem Kekhalifahan Nabi, Jihad Fi Sabilillah, pedoman Al Qur’an dan Sunnah, ideologi Islam, Syariat Islam, dll. hari ini menjadi bulan-bulanan manusia-manusia berlidah api. Mereka manfaatkan isu terorisme untuk menyerang Allah dan Rasul-Nya, melecehkan ajaran Islam, menghina warisan sejarah Islam, dan menebarkan fitnah-fitnah luar biasa.
Sungguh sangat keji perbuatan manusia-manusia nista itu. Mereka sudah tahu, bahwa selama itu berbagai kalangan Islam telah susah-payah menjelaskan, bahwa islam tidak mengajarkan terorisme. Islam mengajarkan sikap adil, bukan menjadi pengecut. Tetapi manusia-manusia nista itu tetap saja menyerang Islam, menyerang Daulah Islamiyyah, menyerang para Mujahidin, menyerang ideologi Islam, menyerang ajaran Nabi Saw, menyerang Allah dan Rasul-Nya. Padahal semua simbol-simbol kesucian Islam itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan terorisme.
Bagaimana mungkin, agama allah yang maha suci dipaksa bertanggung-jawab atas perbuatan-perbuatan teror hina? Sungguh, andai kita mendiamkan masalah ini, tanpa memberi peringatan, mungkin bangsa ini akan hancur karena kebejatan moral elit-elit tertentu yang gemar menistakan agama Allah. Termasuk aksi “diam 1000 bahasa” para politisi yang selama ini mendapat jabatan dan kepuasan setelah menjual agama dengan harga murah.
Maka sekarang kita harus berbuat sesuatu, sekuat kesanggupan diri kita, untuk menghindari adzab Allah yang akan ditimpakan kepada bangsa yang durhaka. Kita harus menegakkan izzah islam, ketika manusia-manusia berhati syaitan berlomba ingin merobohkan izzah itu.
Pandangan negatif soal terorisme ini masalahnya adalah sederhana saja: kekeliruan dalam menafsirkan doktrin agama, “the perversion of religious interpretation”. Mereka bukan pahlawan kaum miskin dan pejuang ketidakadilan. Dan sudah seharusnya kita tak usah menganggap mereka sebagai pahlawan, entah pahlawan dunia Islam apalagi kaum miskin yang menjadi korban ketidakadilan. Mereka adalah penjahat. Titik! Ayat-ayat Quran yang selama ini mereka pakai untuk menjustifikasi tindakan mereka tidak akan bisa menyelamatkan mereka dari kutukan publik.

April 23, 2010 No Comments

Bilqis Anindya Passa. Ketika muncul di TV, Bilqis terlihat memang tidak sehat, tubuhnya berwarna kehitam-hitaman mata kekuningan, sebuah ciri yang memang tidak biasa untuk anak bayi yang berusia 17 bulan. Apa yang membaut Bilqis seperti itu. Bilqis yang lahir pada tanggal 20 Agustus 2008 tersebut menderita penyakit Atresia Bilier. Menurut berita, Bilqis menderita penyakit tersebut setelah 2 minggu semenjak kelahirannya.

Atresia Bilier adalah penyakit dimana tidak terbentuknya saluran empedu atau tidak berkembang secara normal. Karena kelainan fungsi hati, tubuhnya ringkih dan perutnya membuncit. Kulitnya menghitam dan matanya kekuningan. Menurut keterngan ibunya, sakit Bilqis baru ketahuan 2 minggu setelah dilahirkan. Umur 50 hari Bilqis dioperasi (operasi kasai) untuk mengangkat saluran empedu kemudian disambung ke usus 12 jari. Ternyata setelah di operasi, dicek hatinya sudah hitam dan rusak. Bilqis hanya bisa makan makanan dalam bentuk cair karena ususnya tidak bisa bekerja normal seperti usus bayi sehat pada umumnya. Makanannya antara lain sayuran yang telah dikukus kemudian diblender dan di saring kembali. Asi dan susu botol tetap menjadi asupan utama untuk memperkuat fisiknya. Untuk menyembuhkannya, Dokter menganjurkan untuk di Operasi secepatnya. Biaya untuk operasinya ditaksir 1 Milyar Rupiah. Operasi tersebut pun harus dilakukan diluar negeri karena di dalam negeri belum bisa terlaksana. Pada saat usianya 50 hari, Bilqis pun telah di operasi. Operasi pengangkatan saluran empedu yang kemudian disambungkan ke usus 12 jari.

Mengingat biaya operasi yang sangat besar, orang tua Bilqis, Donny Ardianta Passa dan Dewi Farida sempat putus harapan. Bagaimana tidak, operasi tranplantasi yang akan dilakukan diluar negeri tersebut membutuhkan biaya yang jauh dari jangkauan mereka. Untuk pengobatan Bilqis sampai hari ini saja tidak sedikit. Kemudian, terinspirasi dengan Kasus Prita Mulyasari, mereka pun menggalang dana melalui situs jejaring sosial.

Mendapat Perhatian dan Dukungan Publik
Kasus yang menimpa Bilqis itu mendapat dukungan berbagai kalangan. Dukungan tersebut digalang melalui jejaring sosial Facebook, untuk membantu biaya cangkok hati Bilqis..Hampir 5.000 orang anggota jaringan social tersebut.
Akun di Facebook tersebut mendapat sambutan masyarakat, yang ramai-ramai mengumpulkan koin dan sumbangan untuk Bilqis. Hanya dalam dua pekan akun itu dibuka terkumpul dana lebih dari Rp 1 miliar.

Tentang Atresia Bilier
Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Fungsi dari sistem empedu adalah membuang limbah metabolik dari hati dan mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di dalam usus halus.
Pada atresia bilier terjadi penyumbatan aliran empedu dari hati ke kandung empedu. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak diobati bisa berakibat fatal.Penyebab Atresia Bilier terjadi karena adanya perkembangan abnormal dari saluran empedu di dalam maupun diluar hati. Tetapi penyebab terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak diketahui. Atresia bilier ditemukan pada 1 dari 15.000 kelahiran.
Gejala biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, yaitu berupa:
-    air kemih bayi berwarna gelap
-    tinja berwarna pucat
-    kulit berwarna kuning
-    berat badan tidak bertambah atau penambahan berat badan berlangsung lambat
-    hati membesar.

Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan, akan timbul gejala berikut:
-    gangguan pertumbuhan
-    gatal-gatal
-    rewel
-    tekanan darah tinggi pada vena porta (pembuluh darah yang mengangkut darah dari lambung, usus dan limpa ke hati).

 
Pelajaran Cinta dari Bilqis
Bilqis Anindya Passa tidak pernah memilih untuk dilahirkan dengan atau tanpa atresiabillier. Namun, toh, ia ditakdirkan hidup sekejap untuk berdampingan dengan penyakit kelainan hati itu. Selama 19 bulan dia berjuang melwan penyakitnya didampingi kedua orangtua yang selalu mendampinginya, bahkan ditemani juga oleh oma-nya. Kehadiran Bilqis telah memberi pelajaran tentang cinta sekaligus pengorbanan kepada seluruh masyarakat di Tanah Air. Pemberitaan tentangnya dengan sekejap menggugah hati nurani para dermawan untuk berpaling dari isu-isu pertikaian politik.
Balita 19 bulan itu mampu menyedot perhatian hampir seluruh masyarakat di Tanah Air. Ketegarannya menghadapi penyakit menggugah hati para dermawan di Tanah Air. Melalui penggalangan dana Koin Cinta Bilqis, dana lebih dari Rp1,1 miliar berhasil dikumpulkan.Semula dana sebanyak itu akan digunakan untuk operasi cangkok hati demi kesembuhan Bilqis.
Bilqis telah memberikan pelajaran kepada kita untuk beramal dan membuka ladang bagi para donatur di seluruh Indonesia. Bilqis dan beberapa anak yang menderita penyakit yang sama, telah memberikan pelajaran yang sangat berharga. Mereka adalah amanah cinta dari Tuhan yang harus dimaknai kehadirannya meski sesaat.

Mahalnya Harga Sebuah Hati
Transplantasi (cangkok) hati ramai dibicarakan akhir-akhir ini, menyusul terkuaknya sejumlah kasus atresia bilier. Berita bagusnya, harapan hidup si penerima cangkok hati mencapai 90 persen. Sayangnya, tindakan ini membutuhkan persiapan yang rumit dan biaya yang sangat besar, termasuk aanya pendonor hati.
Hati yang didonorkan harus sehat agar tidak menimbulkan masalah bagi penerimanya. Tidak boleh ada virus atau lemak terlalu banyak. Untuk mendapatkan hati yang dibutuhkan tidak harus menunggu donor yang sudah meninggal. Orang yang masih hidup juga bisa mendonorkan hatinya. Donor yang masih hidup hanya mendonorkan sebagian saja dari hatinya. Meski hanya sebagian, organ hati akan berkembang ke ukuran normal, baik pada si pendonor yang diambil sebagian hatinya ataupun pada si penerima yang mendapat sebagian hati tersebut.
Teknik ini juga memungkinkan pendonor yang sudah meninggal menyumbang dua orang sekaligus. Jika biasanya satu hati didonorkan untuk satu orang, dengan membagi hati menjadi dua, pendonor yang sudah meninggal bisa menyumbang hati untuk dua orang yang membutuhkan.
Biaya pencangkokan hati secara keseluruhan termasuk biaya persiapan adalah Rp. 800 juta s/d Rp.1 miliar. Dari sini, kita dapat mengetahui betapa mahal dan berharganya sebuah hati kita. Sebuah harga yang sangat fantastis hanya untuk sebuah organ hati. Aapalagi bila operasi dilakukan di luar negeri seperti di Jepang, yang tentunya biaya menjadi berlipat ganda

Mari Kita Mensykuri Nikmat Allah
Kita sering lupa bahwa begitu banyak nikmat Allah yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita, seperti nikmat umur dan kesehatan. Apalagi nikmat iman dan agama. Namun kita sering mmerasa bahwa kenikmatan itu hanya berupa harta dan kekayaan, padahal apa artinya hidup kaya raya tetapi kita menderita sakit. Padahal
Penyakit hati yang diderita Bilqis merupakan pelajaran yang baik bagi kita, betapa berharganya sebuah organ hati. Begitu juga dengan organ-organ lain yang dikaruniakan Allah kepada kita secara gratis seperti jantung, mata, otak dan organ lainnya sebenarnya sangat mahal bahkan tak ternilai harganya, namun kita sering tidak pandai bersyukur terhadap nikmat Allah tersebut. Bagi seorang yang kaya yang sakit gagal ginjal misalnya, berani membayar (baca ganti rugi) berapapun untuk mendapatkan kesehatannya kembali, bila ada orang yang mau jadi donor ginjal.
Betapa berharganya suatu nikmat Allah, baru kita sadari setelah organ itu hilang dari kita. Betapa berharganya sepasang mata baru dirasakan oleh seseorang yang kehilangan penglihtannnya (buta) misalnya karena sakit diabetes atau akibat kecelakaan lalulintas. Begitu juga dengan ginjal, kita baru merasakn betapa penting dan berharganya sebuah ginjal, bila menderita gagal ginjal dan harus cuci darah dua kali seminggu yang memerlukan biaya yang tidak sedikit atau harus cangkok ginjal.
Jadilah orang yang pandai bersykur. Allah berfirman:”Bila kamu pandai bersyukrur, maka Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu, tetapi bila kamu mengingkari (tidak mensyukurinya), maka azab-Ku sangat pedih. Semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur. Selamat jalan ananda Bilqis, semoga engkau lebih berbahagia di “alam” sana bersama Allah yang telah Menciptakan-mu. Dan semoga menjadi “tabungan” Surga bagi orang-tuamu kelak. Amin


April 21, 2010 No Comments
Newer Posts
Older Posts

Introduction


Halo,
Terima kasih sudah berkenan mampir ke blog aku. Perkenalkan Amy. Usia 28 tahun. Tinggal di Jakarta.
Blog ini adalah blog personal yang menuliskan beberapa hal terkait dengan keseharian dan pengetahuanku.
Silahkan tinggalkan komentar dan bagikan artikel nya di sosial media mu. Jangan lupa untuk follow blog aku dan masukan alamat email kalian di kolom [Subscribe Newslatter] untuk berlangganan artikel blog aku. Jika ada yang ingin didiskusikan kita bisa berinteraksi melalui form yang tersedia di menu [Contact].
Selamat Membaca...

Follow Me

Followers

Total Pageviews

Popular Posts

  • PENTINGNYA LINKUNGAN SOSIAL BUDAYA DALAM MEMBINA KERUKUNAN MASYARAKAT
    Kerukunan berarti terciptanya suasana tentram tanpa ada yang merasa dirugikan oleh pihak lain. Bermasyarakat berarti menyatu dan barba...

recent posts

Labels

  • BEAUTY (1)
  • ECONOMY (13)
  • ENTERTAINMENT (5)
  • FASHION DESIGN (1)
  • FOOD (1)
  • SOCIAL (16)
  • TECHNOLOGY INFORMATION (19)

Blog Archive

  • ►  2019 (16)
    • ►  December (5)
    • ►  February (1)
    • ►  January (10)
  • ►  2017 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
  • ►  2014 (10)
    • ►  November (7)
    • ►  October (3)
  • ►  2012 (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2011 (15)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  April (13)
  • ▼  2010 (7)
    • ▼  April (4)
      • KEADILAN KASUS SUSNO DUADJI
      • PANDANGAN HIDUP KASUS TERORISME INDONESIA
      • Manusia dan Penderitaan Kasus Bilqis
      • Gereja Katedral Menyejukkan Hati
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2009 (2)
    • ►  December (2)

Created with by Amy | Distributed By Atz Corporate