Kulihat mata
mu berlinang air mata. Aku merasakan apa yang kamu rasakan kasih. Ketika kau di
nilai tidak baik oleh orang lain yang tak pernah tahu sebenarnya dirimu. Aku
terus memperhatikanmu jiwa tegar mu dan keikhlasanmu menerima opini caci maki
orang-orang yang terus memandang mu sebelah mata, karena bagi mereka kau adalah
sang kedua yang seharusnya tidak pernah hadir diantara dua hati yang telah
terikat. Dalam diam aku membayangkan akan kehidupan, ada terang setelah
gelapnya cinta kita.
Kau SANG
KEDUA yang tak pernah ternilai baik oleh orang lain, mari kita coba benahi
semua ini. Terdengar jelas teriakan mereka tentang kita. Pinta ku padamu,
jangan kau biarkan energi cinta yang telah ada dan tertanam menjadi letih dan
mati. Ingin rasanya aku membungkam semua ocehan orang yang memandang mu sebelah
mata. Akan ku genggam tangan mu dan ku ajak kau berjalan bersama ku untuk
melawan semua itu, karena aku mengetahui tulus cinta yang kau berikan terasa
nyata dalam relung jiwa ku, bentuk perhatian mu sangat berharga untuk ku. Akan
ku tuntun dirimu dan mimpi kita agar menjadi nyata. Bagi ku semua berhak untuk
mendapatkan kebahagiannya. Ribuan caci maki akan ku hadang untuk mu karena aku
tak ingin mimpi yang telah ada menjadi tenggelam.
Detik demi
detik akan ku coba pulihkan semua tentang mu, semua yang kita miliki rasa dan
cinta ini bukan hanya hamparan haluan. UNTUK MU SANG KEDUA yang tak pernah ternilai
baik oleh orang lain akan aku hapus air mata mu.