Manusia dan Penderitaan Kasus Bilqis
Bilqis Anindya Passa. Ketika muncul di
TV, Bilqis terlihat memang tidak sehat, tubuhnya berwarna kehitam-hitaman mata
kekuningan, sebuah ciri yang memang tidak biasa untuk anak bayi yang berusia 17
bulan. Apa yang membaut Bilqis seperti itu. Bilqis yang lahir pada tanggal 20
Agustus 2008 tersebut menderita penyakit Atresia Bilier. Menurut berita, Bilqis
menderita penyakit tersebut setelah 2 minggu semenjak kelahirannya.
Atresia Bilier adalah penyakit dimana tidak terbentuknya saluran empedu atau tidak berkembang secara normal. Karena kelainan fungsi hati, tubuhnya ringkih dan perutnya membuncit. Kulitnya menghitam dan matanya kekuningan. Menurut keterngan ibunya, sakit Bilqis baru ketahuan 2 minggu setelah dilahirkan. Umur 50 hari Bilqis dioperasi (operasi kasai) untuk mengangkat saluran empedu kemudian disambung ke usus 12 jari. Ternyata setelah di operasi, dicek hatinya sudah hitam dan rusak. Bilqis hanya bisa makan makanan dalam bentuk cair karena ususnya tidak bisa bekerja normal seperti usus bayi sehat pada umumnya. Makanannya antara lain sayuran yang telah dikukus kemudian diblender dan di saring kembali. Asi dan susu botol tetap menjadi asupan utama untuk memperkuat fisiknya. Untuk menyembuhkannya, Dokter menganjurkan untuk di Operasi secepatnya. Biaya untuk operasinya ditaksir 1 Milyar Rupiah. Operasi tersebut pun harus dilakukan diluar negeri karena di dalam negeri belum bisa terlaksana. Pada saat usianya 50 hari, Bilqis pun telah di operasi. Operasi pengangkatan saluran empedu yang kemudian disambungkan ke usus 12 jari.
Mengingat biaya operasi yang sangat besar, orang tua Bilqis, Donny Ardianta Passa dan Dewi Farida sempat putus harapan. Bagaimana tidak, operasi tranplantasi yang akan dilakukan diluar negeri tersebut membutuhkan biaya yang jauh dari jangkauan mereka. Untuk pengobatan Bilqis sampai hari ini saja tidak sedikit. Kemudian, terinspirasi dengan Kasus Prita Mulyasari, mereka pun menggalang dana melalui situs jejaring sosial.
Mendapat Perhatian dan Dukungan Publik
Kasus yang menimpa Bilqis itu mendapat
dukungan berbagai kalangan. Dukungan tersebut digalang melalui jejaring sosial
Facebook, untuk membantu biaya cangkok hati Bilqis..Hampir 5.000 orang anggota
jaringan social tersebut.
Akun di Facebook tersebut mendapat
sambutan masyarakat, yang ramai-ramai mengumpulkan koin dan sumbangan untuk
Bilqis. Hanya dalam dua pekan akun itu dibuka terkumpul dana lebih dari Rp 1
miliar.
Tentang Atresia Bilier
Atresia Bilier adalah suatu keadaan
dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal.
Fungsi dari sistem empedu adalah membuang limbah metabolik dari hati dan
mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di dalam usus
halus.
Pada
atresia bilier terjadi penyumbatan aliran empedu dari hati ke kandung empedu. Hal
ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak diobati
bisa berakibat fatal.Penyebab Atresia Bilier terjadi karena adanya perkembangan
abnormal dari saluran empedu di dalam maupun diluar hati. Tetapi penyebab
terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak diketahui. Atresia
bilier ditemukan pada 1 dari 15.000 kelahiran.
Gejala biasanya timbul dalam waktu 2
minggu setelah lahir, yaitu berupa:
- air
kemih bayi berwarna gelap
- tinja
berwarna pucat
- kulit
berwarna kuning
- berat
badan tidak bertambah atau penambahan berat badan berlangsung lambat
- hati
membesar.
Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan,
akan timbul gejala berikut:
- gangguan
pertumbuhan
- gatal-gatal
- rewel
- tekanan
darah tinggi pada vena porta (pembuluh darah yang mengangkut darah dari
lambung, usus dan limpa ke hati).
Pelajaran Cinta dari Bilqis
Bilqis Anindya Passa tidak pernah
memilih untuk dilahirkan dengan atau tanpa atresiabillier. Namun, toh, ia
ditakdirkan hidup sekejap untuk berdampingan dengan penyakit kelainan hati itu.
Selama 19 bulan dia berjuang melwan penyakitnya didampingi kedua orangtua yang
selalu mendampinginya, bahkan ditemani juga oleh oma-nya. Kehadiran Bilqis
telah memberi pelajaran tentang cinta sekaligus pengorbanan kepada seluruh
masyarakat di Tanah Air. Pemberitaan tentangnya dengan sekejap menggugah hati
nurani para dermawan untuk berpaling dari isu-isu pertikaian politik.
Balita
19 bulan itu mampu menyedot perhatian hampir seluruh masyarakat di Tanah Air.
Ketegarannya menghadapi penyakit menggugah hati para dermawan di Tanah Air.
Melalui penggalangan dana Koin Cinta Bilqis, dana lebih dari Rp1,1 miliar
berhasil dikumpulkan.Semula dana sebanyak itu akan digunakan untuk operasi
cangkok hati demi kesembuhan Bilqis.
Bilqis telah memberikan pelajaran kepada
kita untuk beramal dan membuka ladang bagi para donatur di seluruh Indonesia.
Bilqis dan beberapa anak yang menderita penyakit yang sama, telah memberikan
pelajaran yang sangat berharga. Mereka adalah amanah cinta dari Tuhan yang
harus dimaknai kehadirannya meski sesaat.
Mahalnya Harga Sebuah Hati
Transplantasi (cangkok) hati ramai
dibicarakan akhir-akhir ini, menyusul terkuaknya sejumlah kasus atresia bilier.
Berita bagusnya, harapan hidup si penerima cangkok hati mencapai 90 persen.
Sayangnya, tindakan ini membutuhkan persiapan yang rumit dan biaya yang sangat
besar, termasuk aanya pendonor hati.
Hati
yang didonorkan harus sehat agar tidak menimbulkan masalah bagi penerimanya.
Tidak boleh ada virus atau lemak terlalu banyak. Untuk mendapatkan hati yang
dibutuhkan tidak harus menunggu donor yang sudah meninggal. Orang yang masih
hidup juga bisa mendonorkan hatinya. Donor yang masih hidup hanya mendonorkan
sebagian saja dari hatinya. Meski hanya sebagian, organ hati akan berkembang ke
ukuran normal, baik pada si pendonor yang diambil sebagian hatinya ataupun pada
si penerima yang mendapat sebagian hati tersebut.
Teknik
ini juga memungkinkan pendonor yang sudah meninggal menyumbang dua orang
sekaligus. Jika biasanya satu hati didonorkan untuk satu orang, dengan membagi
hati menjadi dua, pendonor yang sudah meninggal bisa menyumbang hati untuk dua
orang yang membutuhkan.
Biaya pencangkokan hati secara
keseluruhan termasuk biaya persiapan adalah Rp. 800 juta s/d Rp.1 miliar. Dari
sini, kita dapat mengetahui betapa mahal dan berharganya sebuah hati kita.
Sebuah harga yang sangat fantastis hanya untuk sebuah organ hati. Aapalagi bila
operasi dilakukan di luar negeri seperti di Jepang, yang tentunya biaya menjadi
berlipat ganda
Mari Kita Mensykuri Nikmat Allah
Kita sering lupa bahwa begitu banyak
nikmat Allah yang telah dikaruniakan-Nya kepada kita, seperti nikmat umur dan
kesehatan. Apalagi nikmat iman dan agama. Namun kita sering mmerasa bahwa
kenikmatan itu hanya berupa harta dan kekayaan, padahal apa artinya hidup kaya
raya tetapi kita menderita sakit. Padahal
Penyakit
hati yang diderita Bilqis merupakan pelajaran yang baik bagi kita, betapa
berharganya sebuah organ hati. Begitu juga dengan organ-organ lain yang
dikaruniakan Allah kepada kita secara gratis seperti jantung, mata, otak dan
organ lainnya sebenarnya sangat mahal bahkan tak ternilai harganya, namun kita
sering tidak pandai bersyukur terhadap nikmat Allah tersebut. Bagi seorang yang
kaya yang sakit gagal ginjal misalnya, berani membayar (baca ganti rugi)
berapapun untuk mendapatkan kesehatannya kembali, bila ada orang yang mau jadi
donor ginjal.
Betapa
berharganya suatu nikmat Allah, baru kita sadari setelah organ itu hilang dari
kita. Betapa berharganya sepasang mata baru dirasakan oleh seseorang yang
kehilangan penglihtannnya (buta) misalnya karena sakit diabetes atau akibat kecelakaan
lalulintas. Begitu juga dengan ginjal, kita baru merasakn betapa penting dan
berharganya sebuah ginjal, bila menderita gagal ginjal dan harus cuci darah dua
kali seminggu yang memerlukan biaya yang tidak sedikit atau harus cangkok
ginjal.
Jadilah
orang yang pandai bersykur. Allah berfirman:”Bila kamu pandai bersyukrur, maka
Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu, tetapi bila kamu mengingkari (tidak
mensyukurinya), maka azab-Ku sangat pedih. Semoga kita termasuk orang-orang
yang pandai bersyukur. Selamat jalan ananda Bilqis, semoga engkau lebih
berbahagia di “alam” sana bersama Allah yang telah Menciptakan-mu. Dan semoga
menjadi “tabungan” Surga bagi orang-tuamu kelak. Amin
0 Comments
-Please Provide Your Comments-