RUANG LINGKUP EKONOMI

by - April 15, 2011

A.  Definisi dan Metologi Ekonomi
Ilmu ekonomi lahir pada abad 18. Paul A Samuelson mendefinisikan ilmu ekonomi sabagai berikut: “ilmu ekonomi adalah studi mengenai bagaimana cara manusia dan masyarakat sampai kepada pilihan (dengan atau tanpa uang) untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas yang dapat mempunyai kegunaan-kegunaan alternative untuk menghasilkan berbagai macam barang dan mendistribusikan untuk konsumsi baik sekarang maupun masa yang akan datang diantara berbagai orang dan golongan dalam masyarakat”.
Kebutuhan adalah kegunaan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk tuntutan untuk memperoleh pemenuhannya.

Kebutuhan dapat dikelompokkan menjadi dua:
1.  Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup yang dapat dinilai dengan uang, misalnya makan dan minum.
2.  Kebutuhan non ekonomi adalah kebutuhan yang tidak dapat dinilai dengan uang.

Kebutuhan ekonomi pada dasarnya bersifat:
1.  Berbeda untuk setiap orang maupun kelompok
2.  Tidak sama sepanjang waktu
3.  Berkembang dalam jumlah dan kwalitasnya
4.  Saling melengkapi atau saling berlawanan

Dari segi kepentingannya, kebutuhan dibedakan:
1.  Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi, misalnya makan dan minum
2.  Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang harus dipenuhi supaya orang dapat hidup lebih baik, misalnya buku bacaan
3.  Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang bias dipenuhi setelah kebutuhan sekunder, misalnya berlibur keluar negri

Dari segi sifatnya,kebutuhan dibedakan:
1.  Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan material,seperti rokok
2.  Kebutuhan rohani adalah kebutuhan jiwa, seperti agama

Dari segi tujuannya, kebutuhan dibedakan:
1.  Kebutuhan individual adalah kebutuhan perorangan, seperti mandi
2.  Kebutuhan social adalah kebutuhan untuk masyarakat, seperti tempat ibadah

Dari segi waktunya, kebutuhan dibedakan:
1.  Kebutuhan sekarang adalah kebutuhan untuk masa sekarang, seperti buku pelajaran bagi pelajar
2.  Kebutuhan masa yang akan datang adlah kebutuhan untuk waktu mendatang, seperti rumah setelah menikah

Guna adalah nilai dari suatu barang untuk memenuhi kebutuhan atau kepuasan yang diperoleh dari barang yang dimiliki. Dengan demikian, kegiatan dalam menciptakan guna berarti menghasilkan barang yang mempunyai nilai yang biasa disebut produksi.
Dari segi pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh barang, maka barang dibedakan:
1.  Barang bebas adalah semua benda yang mempunyai guna, dimana jumlahnya tidak terbatas dan diperoleh tanpa ada pengorbanan yang berarti yang dapat dinilai dengan uang. Misalnya udara
2.  Barang tidak bebas/ekonomis adalah semua benda yang mempunyai nilai/guna dan jumlahnya terbatas, sehingga untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan. Misalnya semen

Dari segi pemilikannya, barang ekonomis dibedakan:
1.  Barang privat adalah barang milik perseorangan, seperti sepatu
2.  Barang publik adalah barang milik umum,seperti jalan

Dari segi pemakaiannya, barang ekonomis dibedakan:
1.  Barang konsumsi adalah barang yang dapat memuaskan kebutuhan secara langsung, seperti rokok
2.  Barang produksi adalah barnag yang merpakan alat pembantu dalam proses produksi, seperti mesin

Dari segi sifat pemakaiannya, barang  ekonomis dibedakan:
1.  Barang subtitusi adalah barang barnag yang saling menggantikan pemakaiannya. Misalnya beras dan jagung
2.  Barang komplementer adalah barang barang yang pemakainnya harus bersama-sama. Misalnya rokok dan pipa

Dari segi sifatnya, barang ekonomis dibedakan:
1.  Barang kogkret adalah barang yang nyata atau dapat dilihat. Misalnya martil
2.  Barang abstrak adalah barnag yang tidak nyata atau tidak dapat dilihat. Misalnya lagu

Sumber produksi adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk menghasilkan alat-alat pemenuhan kebutuhan. Sumber produksi dibedakan:
1.  Sumber daya alam adalah sumber-sumber produksi yang berasal dari alam. Misalnya air dan tanah
2.  Sumber daya manusia adalah sumber produksi yang ada pada manusia. Misalnya pikiran dan tenaga
3.  Sumber ekonomi buatan manusia adalah sumber produksi yang dihasilkan oleh manusia. Misalnya mesin dan gedung
4.  Enterpreunership (kepengusahaan)

Ilmu ekonomi merupakan kelompok ilmu sosial, karena yang menjadi sasaran studinya adalah perilaku masyarakat. Namun ilmu ekonomi berbeda dengan ilmu sosial lainnya, sebab ilmu ekonomi mempelajari masyarakat dari segi pemenuhan kebutuhan dengan memilih sumber-sumber produksi yang terbatas dan cara pemakainnya yang paling tepat. 
Dalam praktek sulit memisah-misahkan mana yang termasuk dalam perilaku ekonomi dan yang tidak, sebab struktur ekonomi suatu negara sangatlah rumit dan kompleks. Untuk dapat menerangkan suatu kegiatan ekonomi, maka dapat digunakan cara-cara penyelidikan sebagai berikut:
1.  Menyederhanakan persoalan-persoalan yang dihadapi dengan jalan membuat beberapa asumsi dan model dari keadaan yang diselidiki
2.  Mengadakan penelitian terhadap masalah yang terjadi agar dapat ditarik suatu kesimpulan
Contoh: untuk menerangkan perilaku manusia dalam membeli telur, maka harus dikumpulkan data-data yang mempengaruhinya. Kemudian data-data tersebut dikelompokkan kedalam data yang relevan dan non relevan. Data-data/faktor-faktor yang kurang relevan seperti pendapatan, kebiasaan, dsb. Kemudian dibuat asumsi dalam arti bahwa faktor-faktor yang kurang relevan tidak berpengaruh atau tidak mengalami perubahan selama penyelidikan. Dengan demikian kita telah membuat suatu model yang disebut ceteris paribus. Dalam masalah perilaku membeli telur tersebut, maka faktor-faktor yang relevan adalah harga dan jumlah telur  yang dibeli.

Selain faktor-faktor lain tidak berubah, maka asumsi lain yang digunakan:
1.  Pembeli dan penjual bertindak rasional dan konsisten secara ekonomis
2.  Kesempatan kerja penuh (full employment) adalah sumber-sumber produksi yang ada telah dipalai semua untuk proses produksi secara efektif dan efisien

Untuk menyelidiki hubungan kedua faktor tersebut, maka perlu diambil langkah-langkah ilmiah sebagai berikut:
1.  Mengumpulkan data-data yang diperlukan seperti harga telur selama beberapa periode
2.  Mengatur dan mengklasifikasikan data yang dikumpulkan. Misalnya membuat tabel pembelian telur pada masing-masing tingkat harga
3.  Mencocokkan kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dengan cara menerapkan pada persoalan-persoalan ekonomi yang lain, seperti dalam hal membeli beras
4.  Menginterpretasikan data dan menarik berbagai kesimpulan yang mungkin
5.  Merumuskan kesimpulan umum dalam bentuk prinsip-prinsip atau hukum ekonomi

Hukum ekonomi adalah kesimpulan umum dari persoalan-persoalan ekonomi yang terjadi berulang kali. Sekumpulan hukum ekonomi disebut teori ekonomi. Setiap hukum ekonomi menerangkan hubungan yang ada antara faktor yang satu dengan yang lain dengan asumsi ceteris paribus.
Hubungan antar faktor-faktor tersebut dibedakan:
1.  Hubungan fungsional adalah hubungan faktor-faktor yang saling mempengaruhi. Misalnya hasil produksi dan pekerja
2.  Hubungan kausalitas adalah hubungan antar faktor-faktor, dimana satu faktor muncul karena ada faktor lain yang menyebabkannya. Misalnya bila uang yang beredar bertambah, maka akan menyebabkan inflasi

Untuk memperoleh suatu kesimpulan yang benar, maka harus digunakan cara berfikir sebagai berikut:
1.  Berfikir induktif adalah suatu pemikiran yang dimulai dengan mengadakan obserfasi, mengadakan klasifikasi, lalu dicari apakah ada kesimpulan umum yang dapat ditarik sebagai hipotesa dan menguji hipotesa tersebut agar dapat dirumuskan menjadi suatu hukum atau prinsip
2.  Berfikir deduktif adalah suatu pemikiran yang dimulai dengan suatu hipotesa yang dicobakan kedalam persoalan-persoalan yang sering terjadi, lalu diperiksa sampai seberapa jauh kebenaranya.

Kesulitan-kesulitan yang perlu disadari dalam penyelidikan ekonomi, karena hal ini menyangkut validitas prinsip/hukum ekonomi tersebut antara lain:
1.  Perilaku masyarakat tidak dapat diperkirakan secara tepat
2.  Kesulitan dalam mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi sistem ekonomi
3.  Tidak mungkin mengadakan percobaan-percobaan dalam kegiatan ekonomi. Tempat praktek ilmu ekonomi adalah dunia nyata yang materi didalamnya tidak dapat dikuasai
4.  Sistem ekonomi selalu berkembang. Oleh karena itu setiap hukum ekonomi selalu diuji secara terus-menerus

Selain itu, logika palsu yang perlu disadari dalam analisis ilmu ekonomi antar lain:
1.  Kesalahan menarik kesimpulan (fallacy of compocition)
2.  Kesalahan dalam menentukan hubungan sebab akibat (post hoc, ergo propter hoc)
3.  Kesalahan dalam membuat analogi (false analogres)

You May Also Like

0 Comments

-Please Provide Your Comments-