facebook google twitter instagram linkedin
  • Home
  • About
  • Contact
  • Sitemap
  • Life
    • Beauty
    • Food
    • Social
  • Education
    • Economy
    • Technology Information
    • Fashion Design
  • Entertainment

Amynatus M

Pengantar
Apa itu program? Bagaimanakah membuatnya? Jika sudah dibuat, apakah gunanya? Mungkin itu adalah pertanyaan – pertanyaan dari orang – orang yang baru saja mengenal komputer. Program adalah semacam sebuah metode penyelesaian masalah yang disediakan dalam komputer untuk digunakan oleh manusia dalam mempermudah pekerjaannya / kegiatannya. Kurang lebih itulah pengertian program, paling tidak  menurut saya. Lantas, bagaimana membuatnya? Pembuatan program adalah dengan memberi “perintah” sedemikian rupa kepada komputer sehingga “terciptalah” program itu yang kemudian disimpan dalam memori komputer. Lalu, apa yang “diperintahkan” pada komputer sehingga program itu dapat terbentuk? Tidak ada yang berpikiran bahwa dia harus mengatakan kepada komputer: “Buatkan saya sebuah program yang bagus yang mau  dipake untuk pembukuan perusahaan saya.” , kan? J Kita, tentu saja, harus “ngobrol” dengan komputer dengan bahasa yang bisa dimengerti olehnya. Bahasa apa itu? Sudah banyak dibuat banyak bahasa pemrograman untuk menerjemahkan logika pemrograman menjadi instruksi yang dapat dimengerti oleh komputer, untuk kemudian dijalankan (dan dalam hal ini untuk membuat program). Perintah tersebut di jalankan oleh komputer untukmembuat sebuah program yang kemudian akan digunakan oleh manusia / pihak yang berkepentingan.

C++
C++ adalah salah satu bahasa pemrograman yang powerful untuk membuat sebuah program. C++ adalah sebuah bahasa tingkat menengah yang merupakan perkembangan dari bahasa C, dimana bahasa ini merupakan bahasa pemrograman berorentasi objek (tidak seperti pendahulunya, C). Dikatakan menengah karena bahasa ini berada di antara bahasa tingkat tinggi dan rendah. Bahasa tingkat tinggi merupakan bahasa yang lebih “manusawi”, karena perintah – perintah dari bahasa ini lebih berorientasi kepada bahasa manusia. Visual Basic (VB) dan Pascal adalah dua dari beberapa contoh bahasa tingkat tinggi. Sedangkan bahasa tingkat rendah adalah bahasa yang lebih berorientasi kepada bahasa mesin sehingga bahasa ini tidak terlalu “manusiawi”. Contoh dari bahasa tingkat rendah ini adalah Assembly.

Bab I. Header dan Fungsi main()
Sekarang kita masuk ke dalam pembuatan program. Beberapa bagian yang harus di perhatikan adalah header dan fungsi. Header adalah diana kita memasukkan  library yang ada dalam C++ kedalam kode program kita. Fungsi adalah “tempat” dimana kita bisa “bereksperimen” . Didalamnya terdapat semua statement yang kita buat. Program yang paling sederhana yang pernah diketahui umat manusia (seram amat kata-katanya) adalah:
#include
using namespace std;

void main () {
            cout << “Hello, World!\n”;
}

Pada baris pertama, seperti yang kita lihat, ada perintah #include . Tanda ‘#’ adalah preprocessor directive. Preprocessor directive adalah perintah – perintah yang diberikan kepada compiler untuk melakukan definisi, memasukkan file library, dll. Contoh – contoh dari preprocessor ini adalah:
#define maximum_number 100000
#include “fileku.h”
#ifdef maximum_number
#undef maximum_number
#define maximum_number_2 1000
#endif

Itu berarti bahwa kita memasukkan (include) library iostream ke dalam kode program kita. iostream itu adalah header yang dibutuhkan untuk “kegiatan” input dan output dari program. Perintah cout sendiri ada karena kita memasukkan iostream ke dalam kode program kita dan juga using namespace std; dimana ada member cout di dalamnya.
Berikut beberapa header yang terdapat dalam C++:
ctime =  header waktu
cstdio = header untuk perintah C seperti printf dan scanf
cmath = header untuk operasi matematika seperti sin, cos, sqrt, dan tan
cstring = header untuk memanipulasi string seperti strcpy, strcat, dll

main () adalah fungsi utama (main) yang harus ada dalam setiap program C++ kita. Di sini yang digunakan adalah dengan main tanpa nilai kembalian dan tanpa paramater. Jika diperhatikan ada perintah \n pada akhir “kalimat” Hello, World!. Apa itu? ”\n” adalah perintah dalam banyak bahasa pemrograman sebagai baris baru (new line) jadi yang akan ditampilkan pada program adalah:

Hello, World!

Perintah dengan menggunkan backslash (‘\’) juga ada beberapa jenis, diantaranya:
‘\a’ = untuk menghasilkan bunyi alert
‘\t’= tabulasi
‘\0’ = null terminated dalam array

Tanda ‘{‘ juga harus ada dalam setiap fungsi C++, itu menandakan awal dari fungsi / program dan ‘}’ menandakan akhir dari fungsi / program.

BAB II Penulisan Dalam Bahasa C++
Penulisan dalam bahasa C++ adalah case sensitive. Yang berarti, C++ membedakan huruf kecil dan kapital. Komentar dalam C++ ditulis dengan ‘//’ untuk komentar dengan panjang satu baris atau ‘/*’ dan ‘*/’ untuk komentar lebih dari satu baris, dimana tanda /* merupakan “pembuka” komentar dan */ adalah “penutup” komentar. Komentar adalah cataatan ang ditulis oleh programmer untuk sebagai pengingat atau penjelasan ketika membaca sebuah kode. Kata – kata dalam sebuah komentar tidak akan dieksekusi oleh compiler.

Beberapa kesalahan dalam penulisan dalam C++  adalah:
int int; /*salah karena nama sebuah variabel tidak boleh sama dengan seuah tipe data (int)*/
int Jam_9; //salah karena nama variabel dimulai dengan huruf besar
int 90jam; /*nah, ini juga salah karena nama sebuah variabel tidak boleh dimulai dengan bilangan*/

Penulisan yang benar dalam C++ adalah:
int myint; //betul
char kata_2; //
double bilangan_KeDuA; /*walaupun nama identifiernya  aneh, tapi ini juga betul :) */

Setiap statement dalam C++ harus diberi tanda ‘;’ pada akhir dari statement. Contoh penulisan statement yang benar dalam C++ adalah:
int a, b, c;
a = 1;
b = 2;
c = a + b;

Sedangkan penulisan yang salah adalah:
int a, b, c
karena itu dianggap error oleh  compiler, karena merupakan statement yang tidak lengkap.

BAB III Tipe Data
Tipe – tipe data yang dikenal dalam C++ adalah sebagai berikut:

int
int adalah tipe data bilangan bulat (integer). Contoh penggunaan tipe int adalah:

int a = 1;
int num1 = 2, num2 = 4;

Perhatikan bahwa dalam nilai – nilai yang masuk di assign (masukkan) ke dalam variabel – variabel bertipe int adalah angka – angka / bilangan bulat. Seperti namanya, int hanya bisa bernilai bulat dan bukan pecahan (desimal). Bagaimana kalau yang tipenya int lalu yang dimasukkan adalah hasil pembagian yang tidak bulat hasilnya? Maka:
int hasil_bagi_bulat = 5 / 2;

Hasilnya:
2

Ini karena 5 dibagi 2 = 2,5 kemudian karena hasil_bagi_bulat adalah integer (bilangan bulat) 2,5 kemudian dibulatkan menjadi 2.
Untuk bilangan desimal sendiri ada tipe tertentu untuk bilangan ini.

double
adalah tipe yang khusus untuk bilangan yang tidak bulat alias desimal / pecahan. Contoh penggunaannya adalah:
double mydouble = 5.00;
double pecahan_pertama = 2.5, pecahan_kedua = 9.9;

char
adalah tipe data karakter yang bisa menyimpan mulai dari: a – z, A – Z, ‘!’, ‘@’, dsb. Penggunannya ± sama dengan tipe -  tipe yang sebelumnya:
char huruf = ‘c’;
char inisial1 = ‘A’, inisial2 = ‘W’;
char simbol = ‘#’;

bool
adalah tipe yang hanya “menyimpan” nilai “benar” dan “salah” yaitu, true dan false (boolean). Contoh:
bool benar_atau_salah = true;

string
adalah tipe yang khusus untuk menampung semua masukan dari user / gabungan karakter yang sangat panjang. Misalnya:
string string_gue = “nah, kyk gini deh contohnya string...”;

BAB IV Operator Aritmatika
Operator aritmatika yang sering digunakan dalam C++ adalah:
‘+’ = penjumlahan
‘-‘ = pengurangan
‘*’ = perkalian
‘/’ = pembagian
‘%’ = sisa bagi (modulo)

Contoh dari pemakaian masing – masing operator tersebut adalah sebagai berikut:
#include
using namespace std;

void main () {
            int satu, dua, tiga, empat, lima;
            satu = 1 + 0;
            dua = 4 - 2;
            tiga = 1 * 3;
            empat = 20 / 5;

            //mencari sisa bagi dari 25 / 10
            lima = 25 % 10;

            cout << satu << “\n”;
            cout << dua << “\n”;
            cout << tiga << “\n”;
            cout << empat << “\n”;
            cout << lima << “\n”;
}

Hasilnya adalah:
1
2
3
4
5
April 15, 2011 No Comments
Array adalah sekelompok data sejenis yang disimpan ke dalam variabel dengan nama yang sama, dengan memberi indeks pada variabel untuk membedakan antara yang satu dengan yang lain.
A.Variabel Array
            nama_variabel[indeks]
ketentuan nama variabel arrray sama dengan nama variabel biasa. indeks menunjukkan nomor dari variabel .
B.Deklarasi Variabel Array
BU                   : tipe nama_variabel[indeks];
Contoh            : float bil[10];
Deklarasi variabel array dengan nama bil yang akan menampung 10 data  yang  bertipe float.  Indeks  10  menunjukkan  variabel  bil  terdiri  dari  10 elemen, dimana setiap elemen akan menampung sebuah data.
Indeks array dimulai dari nol(0) , sedang nomor elemen biasanya dimulai dari satu(1). Nomor elemen dapat dibuat sama dengan nomor indeks untuk mempermudah pembuatan program yaitu dengan memberi indeks satu lebih banyak dari jumlah data yang dibutuhkan, sehingga menjadi :
            float bil[11]

C.Inisialisasi Array 1 Dimensi
Inisialisasi  dapat dilakukan bersama dengan deklarasi atau tersendiri. Inisialisasi suatu array adalah dengan meletakkan elemen array di antara tanda kurung kurawal {}, antara elemen yang satu dengan lainnya dipisahkan koma.
            int bil[2] = {4,1,8}
            bil[0] = 4
            bil[1] = 1
            bil[2] = 8
Automatic Array adalah Inisialisasi array dilakukan di dalam fungsi tertentu. Hanya  compiler C yang berstandar ANSI C yang dapat menginisialisasikan automatic array.
Cara menginisialisasikan  array dari compiler yg tidak mengikuti standar  ANSIC:
1. Diinisialisasikan di luar fungsi sebagai variabel GLOBAL/EXTERNAL ARRAY.
            int bil[2]={0,0,0};
            main()

2. Diinisialisasikan didlm fungsi sebagai variabel LOKAL/STATIC ARRAY.
            main()
            {
                        static int bil[2]={0,0,0};
                        .........
Pada automatic array yang tidak diinisialisasikan , elemen array akan memiliki nilai yang tidak beraturan. Bila global & static array tidak diinisialisasi maka semua elemen array secara otomatis akan diberi nilai nol(0).
Contoh :

main()
{
            int y;
            int hitung=0;
            int x[0];
            for(y=0;y<5;y++)
            {
                        hitung+=y;
                        x[y]=hitung;
                        printf("%3d - %3d\n",y,x[y]);
            }
}

OUTPUT:
0-  0
1-  1
2-  3
3-  6
4-  10

D.Mendefinisikan Jumlah Elemen Array Dalam Variabel
Besarnya variabel indeks dapat ditentukan dengan menggunakan
preprocessor directives #define
#define N 40
main()
{
            int no[N],gaji[N],gol[N],status[N],juman[N];

Bila besar indeks akan diubah menjadi 50, cukup diganti dengan
#define N 50

E.Array 2 Dimensi
            nama_variabel [indeks1][indeks2]
indeks1           : jumlah/nomor baris
indeks2           : jumlah/nomor kolom
Jumlah elemen yang dimiliki array 2 dimensi dapat ditentukan dari hasil perkalian             indeks1 * indeks2
misal : array A[2][3] akan memiliki 2*3 = 6 elemen.

main()
{
            float  bil [5] [5]
            .......
dapat dituliskan dengan #define
#define N 5
main()
{
            float bil [N]  [N]
            .......
F. Inisialisasi Array 2 Dimensi
main()
{
            float bil[2] [3] =
            { { 1,2,3},        /*baris 0*/
              { 4,5,6},        /*baris 1*/
            }

elemen bil [0] [0] = 1
elemen bil [0] [1] = 2
elemen bil [0] [2] = 3
elemen bil [1] [0] = 4
elemen bil [1] [1] = 5
elemen bil [1] [2] = 6

Contoh :
main()
{
            int x[3][5];
            int y,z;
            int hitung=0;
            for(y=0;y<3;y++)
            {
                        printf("y = %d\n",y);
                        for(z=0;z<5;z++)
                        {
                                    hitung+=z;
                                    x[y][z] = hitung;
                                    printf("%/t%3d - %3d\n",z,x[y][z]);
                        }
            }
}
OUTPUT:
y = 0
   0-  0
   1-  1
   2-  2
   3-  6
   4-  10
y = 1
   0-  10
   1-  11
   2-  13
   3-  16
   4-  20
y = 2
  0-  20
  1-  21
2-  23
  3-  26
  4-  30

G. String dan Array
1. Pada string   terdapat karakter null(\0) di akhir string
2. String sudah pasti array, array belum tentu string

Contoh:
1. array dengan pengisian input melalui keyboard
            baca_input()
            {
                        float nilai[10];
                        for(i=0;i<10;i++)
                        scanf("%d",&nilai[i]);
            }
2. Fungsi yang mencetak isi array dari akhir ke awal
            cetak_array()
            {
                        float nilai[10];
                        for(i=9;i>=0;i--)
                        scanf("%3f",nilai[i]);
            }
3. Menghitung rata - rata isi array nilai
            rata_rata()
            {
                        float nilai[10],jum*rata;
                        for(i=0,jum=0;i<=9;i++)
                                    jum+=nilai[i];
                                    rata=jum/i;
            }
4. Mencari nilai terbesar
            besar()
            float temp,nilai[10];
            {
                        for(temp=nilai[0],i=1;i<=9;i++)
                        if(nilai[i] > temp)
                                    temp=nilai[i];
            }
            return(temp)
April 15, 2011 No Comments

Fenomena Susno Duadji yang mengungkap kebobrokan institusinya sendiri amat menarik untuk dikaji. Jika apa yang mereka katakan benar, ini saat yang amat tepat bagi Polri untuk membersihkan institusinya agar hukum dapat benar-benar ditegakkan. Dengan kata lain, pepatah yang mengatakan bahwa “jangan gunakan sapu yang kotor untuk membersihkan ruangan” merupakan suatu keniscayaan. Namun, jika apa yang dikatakan oleh Susno merupakan isapan jempol yang tidak mengandung kebenaran, maka ini juga saatnya yang tepat bagi Polri untuk menegakkan disiplin di jajarannya agar fitnah memfitnah dapat dihentikan.

Cara penyelesaian kasus melalui cara-cara penegakan hukum secara internal Polri tanpa melalui proses hukum yang dibuka seluasluasnya kepada publik akan menimbulkan dugaan bahwa yang dikatakan Susno benar. Susno juga tentunya tidak akan memiliki kesempatan untuk membuka seluas-luasnya apa yang dia ketahui karena penyelesaian dengan cara-cara internal sama dengan upaya untuk menutupi kasus yang sebenarnya terjadi. Tidak ada cara lain bagi institusi Polri selain mengajukan Susno dan orang-orang yang dituduhnya ke pengadilan, agar keadilan bagi para individu pelaku itu benar-benar dirasakan. Mengapa Susno dan Williardi Wizar “bernyanyi” yang tidak seirama dengan institusinya? Pertanyaan ini menarik untuk mendapatkan jawaban.

Apakah mereka berdua merasa tidak mendapatkan keadilan di dalam institusinya sendiri? Apakah mereka merasa “dikorbankan” dalam berbagai kasus hukum yang mereka alami? Mengapa pula Susno tidak mendapatkan dukungan dari institusinya sendiri ketika dia mengecilkan KPK sebagai “Cicak” yang berani melawan “Buaya”? Jika dikaji dari sisi disiplin institusi, yang dilakukan Susno Duadji dapat dikatakan tindakan indisipliner. Susno berbuat di luar kelaziman karena tidak melaporkan kasus-kasus yang dia ketahui kepada Kapolri agar diusut secara hukum.

Dia juga dapat dituduh melakukan bukan saja pencemaran terhadap institusinya sendiri, melainkan melanggar rahasia jabatan atau bahkan rahasia institusi, suatu yang hampir-hampir jarang terjadi di dalam institusi TNI. Di dalam TNI, berlaku rahasia TNI dan Negara yang harus dijaga serapat-rapatnya. Tidak heran jika perwira menengah atau tinggi TNI tidak mau membongkar rahasia TNI dan Negara walau yang bersangkutan sedang menghadapi proses hukum.

Apakah ini hanya merupakan ungkapan sakit hati karena tidak mendapatkan perhatian, dukungan atau pembelaan dari institusinya saat mereka menghadapi persoalan hukum, ataukah memang demikian buruknya disiplin di dalam diri anggota Polri. Mungkin pemeo yang berlaku di Polri adalah “Jika saya harus masuk penjara, saya akan bawa para komandan yang memerintahkan saya juga ikut ramai-ramai masuk penjara.” Di sini berlaku pembelaan diri menjadi sesuatu yang amat penting. Tiada cara lain untuk mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan di atas kecuali melalui proses hukum yang adil.

Kita tidak dapat menuduh Susno sebagai “duri dalam daging” atau “pengkhianat institusi Polri” atau sebagai “problem maker.” Sebaliknya, kita juga tidak dapat mengatakan bahwa Susno adalah “pahlawan” yang membongkar aib di dalam institusi Polri. Kita berharap hukum positif dapat benar-benar diterapkan di negeri ini tanpa pandang bulu bahwa yang terkena kasus itu adalah aparat penegak hukum berpangkat perwira tinggi Polri. Kita harus memegang teguh asas praduga tak bersalah, baik terhadap Susno Duadji dan orang-orang yang dituduhnya sampai kasus-kasus tersebut diselesaikan melalui pengadilan yang terbuka dan adil.

Reformasi Polri bukanlah suatu yang manis untuk diucapkan, melainkan juga butuh keberanian besar untuk menerapkannya secara proporsional dan profesional. Semoga gonjang-ganjing politik internal di tubuh Polri cepat selesai dan Polri kembali mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
April 23, 2010 No Comments

Teror bom yang terus bergulir yang terus meluncur tak terkendali, merugikan banyak orang, yaitu para korban yang mati dan terluka. Islam dan kaum Muslimin juga panen fitnah akibat aksi teror yang didalangi manusia-manusia “sakit” itu. Akal ratusan juta masyarakat Indonesia selama berminggu-minggu dicekoki secara intensif oleh isu teror dan kekacauan opini. Tanpa disadari, isu teror itu telah menciptakan ketakutan publik yang sangat massif. Berita perburuan, penangkapan, penahanan, interogasi, penyerbuan, penembakan, pengepungan, pengrusakan, razia di jalan, kampanye keamanan, dll. menjadi makanan sehari-hari. Belum lagi munculnya sikap curiga, prasangka buruk, fitnah, serta tindakan-tindakan boikot sosial kepada orang-orang tertentu yang tampak memiliki “ciri teroris”.

Sasaran teror adalah simbol-simbol Barat. Kapitalis Barat sangat nyata mengalir ke negri ini, celakanya bukan memberi kemakmuran dan keadilan pada rakyat seperti digembar-gemborkan oleh pihak penguasa atau pemerintah, justru kapitalisme itu memperlebar “ketimpangan” hidup dan kehidupan rakyat. Karenanya Barat menjadi metaphor keserakahan yang harus dihentikan. Inilah yang sering disebut terorisme Global. Terorisme Global ini menebar ketakutan pada dunia, atas ketimpangan globalisasi. Secara eksplisit para teroris itu ingin menunjukkan penolakkan terhadap jenis modernitas dan sekularisasi. Simbol meodernitas dan sekularisasi adalah Barat.
Kalau kita monitor secara seksama dinegara kita, kebanyakan teroris itu menyerang akses barat sebagai wujud perlawanan terhadap kecongkakan globalisasi. Sudah beberapa tahun silam diingatkan oleh para pakar, oleh para pemikir sosial bahwa globalisasi telah membagi masyarakat dunia kedalam kelompok-kelompok pemenang, penerima keuntungan dan pecundang. Terorisme global adalah perlawanan para pecundang terhadap pemenang. Para pecundang punya dalih bahwa globalisasi merupakan “pencabutan cara-cara hidup tradisional dengan jalan kekerasan”.

Selain itu, ajaran Islam sendiri menjadi olok-olok banyak orang. Konsep negara Islam (Daulah Islamiyyah), sistem Kekhalifahan Nabi, Jihad Fi Sabilillah, pedoman Al Qur’an dan Sunnah, ideologi Islam, Syariat Islam, dll. hari ini menjadi bulan-bulanan manusia-manusia berlidah api. Mereka manfaatkan isu terorisme untuk menyerang Allah dan Rasul-Nya, melecehkan ajaran Islam, menghina warisan sejarah Islam, dan menebarkan fitnah-fitnah luar biasa.
Sungguh sangat keji perbuatan manusia-manusia nista itu. Mereka sudah tahu, bahwa selama itu berbagai kalangan Islam telah susah-payah menjelaskan, bahwa islam tidak mengajarkan terorisme. Islam mengajarkan sikap adil, bukan menjadi pengecut. Tetapi manusia-manusia nista itu tetap saja menyerang Islam, menyerang Daulah Islamiyyah, menyerang para Mujahidin, menyerang ideologi Islam, menyerang ajaran Nabi Saw, menyerang Allah dan Rasul-Nya. Padahal semua simbol-simbol kesucian Islam itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan terorisme.
Bagaimana mungkin, agama allah yang maha suci dipaksa bertanggung-jawab atas perbuatan-perbuatan teror hina? Sungguh, andai kita mendiamkan masalah ini, tanpa memberi peringatan, mungkin bangsa ini akan hancur karena kebejatan moral elit-elit tertentu yang gemar menistakan agama Allah. Termasuk aksi “diam 1000 bahasa” para politisi yang selama ini mendapat jabatan dan kepuasan setelah menjual agama dengan harga murah.
Maka sekarang kita harus berbuat sesuatu, sekuat kesanggupan diri kita, untuk menghindari adzab Allah yang akan ditimpakan kepada bangsa yang durhaka. Kita harus menegakkan izzah islam, ketika manusia-manusia berhati syaitan berlomba ingin merobohkan izzah itu.
Pandangan negatif soal terorisme ini masalahnya adalah sederhana saja: kekeliruan dalam menafsirkan doktrin agama, “the perversion of religious interpretation”. Mereka bukan pahlawan kaum miskin dan pejuang ketidakadilan. Dan sudah seharusnya kita tak usah menganggap mereka sebagai pahlawan, entah pahlawan dunia Islam apalagi kaum miskin yang menjadi korban ketidakadilan. Mereka adalah penjahat. Titik! Ayat-ayat Quran yang selama ini mereka pakai untuk menjustifikasi tindakan mereka tidak akan bisa menyelamatkan mereka dari kutukan publik.

April 23, 2010 No Comments
Newer Posts
Older Posts

Introduction


Halo,
Terima kasih sudah berkenan mampir ke blog aku. Perkenalkan Amy. Usia 28 tahun. Tinggal di Jakarta.
Blog ini adalah blog personal yang menuliskan beberapa hal terkait dengan keseharian dan pengetahuanku.
Silahkan tinggalkan komentar dan bagikan artikel nya di sosial media mu. Jangan lupa untuk follow blog aku dan masukan alamat email kalian di kolom [Subscribe Newslatter] untuk berlangganan artikel blog aku. Jika ada yang ingin didiskusikan kita bisa berinteraksi melalui form yang tersedia di menu [Contact].
Selamat Membaca...

Follow Me

Followers

Total Pageviews

Popular Posts

  • PENTINGNYA LINKUNGAN SOSIAL BUDAYA DALAM MEMBINA KERUKUNAN MASYARAKAT
    Kerukunan berarti terciptanya suasana tentram tanpa ada yang merasa dirugikan oleh pihak lain. Bermasyarakat berarti menyatu dan barba...

recent posts

Labels

  • BEAUTY (1)
  • ECONOMY (13)
  • ENTERTAINMENT (5)
  • FASHION DESIGN (1)
  • FOOD (1)
  • SOCIAL (16)
  • TECHNOLOGY INFORMATION (19)

Blog Archive

  • ▼  2019 (16)
    • ▼  December (5)
      • CARA MENAMPILKAN CHANNEL YOUTUBE DI BLOG
      • UNTUKMU SANG KEDUA YANG TAK PERNAH TERNILAI BAIK O...
      • KETIKA WAKTU MEMBAWAKU UNTUK MEMILIH
      • CINTA DATANG TANPA PERMISI
      • SANG KEDUA
    • ►  February (1)
    • ►  January (10)
  • ►  2017 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
  • ►  2014 (10)
    • ►  November (7)
    • ►  October (3)
  • ►  2012 (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2011 (15)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  April (13)
  • ►  2010 (7)
    • ►  April (4)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2009 (2)
    • ►  December (2)

Created with by Amy | Distributed By Atz Corporate