facebook google twitter instagram linkedin
  • Home
  • About
  • Contact
  • Sitemap
  • Life
    • Beauty
    • Food
    • Social
  • Education
    • Economy
    • Technology Information
    • Fashion Design
  • Entertainment

Amynatus M


LATAR BELAKANG 
Dewasa ini mahasiswa bukan lagi hanyalah seorang pelajar biasa yang hanya belajar. Mahasiswa dianggap sebagai seorang manusia yang memasuki dunia orang dewasa dimana tanggung jawab, kemandirian, kreatifitas sudah dianggap mampu untuk dipikul sehingga banyak mahasiswa yang mulai sadar memanfaatkan waktu luang untuk bekerja. Mahasiswa memutuskan untuk bekerja karena terkadang memiliki tuntutan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih besar daripada pemasukan yang didapatkan. Beberapa kasus yang terjadi seperti mahasiswa yang kurang mampu, mahasiswa perantau yang memang tidak mendapat uang saku dari orang tuanya, dan ada mahasiswa yang orangtuanya tidak berkecukupan. Mahasiswa memiliki kebutuhan yang banyak seperti membeli buku, makan sehari-hari, membayar uang kos/kontrakan, membayar tagihan air dan listrik, membeli pulsa untuk biaya komunikasi, biaya mengerjakan tugas dan sebagainya. Ketika kebutuhan yang banyak ini tidak diimbangi dengan pemasukan yang cukup, mau tidak mau mahasiswa terpaksa untuk mencari sumber dana secara mandiri, yakni dengan bekerja. Selain karena keterpaksaan, ada juga mahasiswa yang bekerja denga tujuan untuk mendapatkan pengalaman. Lalu bagaimankah cara mahasiswa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru pertama kali mereka kenal? Hal-hal apa saja yang dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan pekerjaan? Bagaimana pengaruh pekerjaan terhadap perkuliahannya? Bagaimana mereka menjaga keseimbangan antara mengerjakan tugas kuliah dengan tugas pekerjaan? Apa saja masalah-masalah yang muncul ketika mereka memasuki dunia pekerjaan?

TEORI 
Pengertian Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Kajian mengenai metafisika umumnya berporos pada pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan sifat-sifat yang meliputi realitas yang dikaji. Pemaknaan mengenai metafisika bervariasi dan setiap masa tentu memiliki pandangan yang berbeda. Secara umum topik analisis metafisika meliputi pembahasan mengenai eksistensi,, keberadaan aktual dan karakteristik yang menyertai, ruang dan waktu, reaantar keberadaan seperti pembahasan mengenai kausalitas, posibilitas dan pembahasan metafisis lainnya. Umumnya kajian metafisika menjadi "batu pijakan" atas struktur gagasan kefilsafatan dan prinsip-prinsip yang lebih kompleks untuk menjelaskan problem lainnya. Sehingga, dalam pemahaman metafisika klasik, metafisika membahas pertanyaan-pertanyaan mendasar yang jawaban-jawaban atasnya dapat digunakan menjadi dasar bagi pertanyaan yang lebih kompleks.

Pengertian Kerja pada dasarnya seseorang yang bekerja karena adanya sesuatu yang hendak dicapai, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu kebutuhan serta tujuan yang ingin dipenuhinya. Demi tujuan-tujuan tersebut orang terdorong melakukan aktivitas yang dapat dikatakan sebagai kerja. Akan tetapi tidak semua aktivitas yang dilakukan bisa dikatakan sebagai sebuah kerja. Pekerjaan bisa dikatakan sebagai kemauan yang sungguh-sungguh untuk mencapai suatu hasil yang kemudian berdiri sendiri atau sebagai benda, karya, tenaga dan sebagainya atau sebagai pelayanan terhadap masyarakat. Kerja merupakan aktivitas yang bernilai dan dinamis, tidak dapat dilepaskan dari faktor fisik, psikis  serta sosial. Nilai yang terkandung dalam kerja bagi individu yan g satudengan yang lain tidak sama nilai tersebut dapat mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam bekerja.
  
Pengertian Mahasiswa adalah kelompok masyarakat yang mendapat status karena keterikatan dengan perguruan tinggi dimana tempatnya menuntut ilmu serta memegang peranan penting dalam masyarakat karena keberadaannya diharapkan memberikan kontribusi yang positif terhadap lingkungannya.
  
Pengertian Self Management adalah suatu upaya mengelola diri sendiri ke arah yang lebih baik sehingga dapat menjalankan misi nya untuk mencapai tujuan.
 
Kerangka Berfikir
Display Data

PEMBAHASAN 
Pengelolaan self management bisa ditinjau dari pengelolaan perasaan, pikiran, dan perilaku dari manusia. Pengelolaan perasaan (affection) berupa emosi yang bisa memunculkan motivasi. Di dalam diri pengelolaan emosi berupa mengolah perasaan yang terasa sulit untuk mengatur waktu dan tenaga untuk kuliah dan bekerja, juga mengolah bagaimana menghadapi pengaruh negatif bekerja terhadap nilai akademik. Pengelolaan perasaan yang selanjutnya berupa sensasi yang bisa memunculkan motivasi, sensasinya adalah dengan bekerja saya bisa mandiri secara finansial, dan bisa menikmati pekerjaan yang sedang dijalani. Motivasi yang muncul adalah untuk bisa bekerja agar bisa membiayai kuliah dan bisa menyelesaikan pendidikan S1 dengan baik. Selanjutnya untuk pengelolaan perilaku (behavior) berupa tindakan, reaksi, dan interaksi yang terdapat dalam respon atas stimulus internal atau eksternal. Tindakan untuk tidak menggantungkan diri pada keluarga untuk membiayai kuliah dan memutuskan untuk bekerja agar masalah finansialnya bisa terselesaikan. Bisa bekerja dengan status masih menjadi mahasiswa yang harus melanjutkan perkuliahan,  mengatur waktu agar tidak terjadi bentrok antara kuliah dan bekerja, sehingga saya membagi hari dari Minggu sampai dengan Jumat saya bekerja, dan Sabtu saya untuk kuliah. Dalam reaksi terhadap kegiatan saya berusaha menjaga stamina agar bisa kuliah dan bekerja dengan memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga pola makan. Selain itu saya cenderung diam dan mengalah ketika berinteraksi dengan orang-orang baru, tidak banyak menuntut selama hak-hak saya terpenuhi. Pengelolaan pikiran (cognition) berupa ide, persepsi, kepercayaan, nilai-nilai, keputusan dan harapan yang dimiliki individu. Ide untuk bekerja dan kuliah muncul dari kejadian bahwa kenyataannya ayah saya sudah tidak bekerja lagi, dari situlah muncul kemauan saya untuk bekerja sambil kuliah. Persepsi saya yang takut akan kuliah saya yang terbengkalai, dan hal ini mulai dirasakan ketika nilai saya menurun yang menimbulkan ketidakpuasan, namun saya mengelola pikiran untuk bisa menyeimbangkan antara kuliah dan bekerja agar bisa menyelesaikan pendidikan S1. Saya memiliki kepercayaan dan harapan bahwa dengan bekerja masalah finansial saya akan terselesaikan. Nilai-nilai yang didapat setelah menjadi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja adalah lebih bisa menghargai perjuangan orang tua ketika dulu mencari nafkah, lebih bisa bersabar dan bersyukur atas segala yang dihadapi, dan lebih bijak dalam menggunakan uang hasil jerih payah sendiri.

KESIMPULAN 
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka didapatkan kesimpulan bahwa mahasiswa yang kuliah sambil bekerja yang mampu melakukan self management dalam hal mengelola perasaan, perilaku, dan pikiran dengan caranya sendiri. Menjadi mahasiswa yang kuliah sambil bekerja karena memiliki masalah finansial. Mencintai pekerjaan namun tidak meninggalkan kuliah, karena tujuan utamanya bekerja adalah bisa membiayai perkuliahannya hingga lulus. Berusaha menyeimbangkan antara kuliah dan bekerja,  berusaha untuk mengatur waktu, tenaga, dan keuangannya untuk hal-hal yang berguna, berusaha untuk berpikir positif ketika mendapatkan masalah dalam pekerjaannya, tidak membiarkan rasa jenuh itu membuat menjadi malas, melainkan mengarahkan diri untuk tetap bekerja dan menyelesaikan tanggung jawab. Merasa harus mengatur pengeluaran dengan bijak. Saya merasa bangga menjadi mahasiswa yang mandiri secara finansial yang berbeda dari kebanyakan teman yang menggantungkan diri dari uang orangtuanya. Dan dalam hal keputusan, saya belum mengetahui kapan harus memutuskan untuk berhenti menjadi  mahasiswa yang kuliah sambil bekerja sebelum ada tuntutan akademik yang mengharuskan saya fokus pada kuliah saja.

May 28, 2017 No Comments

1.Teori Koherensi
Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila konsisten dan memiliki koherensi dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Teori koheren menggunakan logika deduktif, artinya metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal umum ke khusus.
Contohnya,
Seluruh mahasiswa GUNADARMA harus mengikuti kegiatan Ospek. Amy adalah mahasiswa GUNADARMA, jadi harus mengikuti kegiatan Ospek.

2. Teori Koresponden
Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila materi pengetahuan yang terkandung didalamnya berhubungan atau memiliki korespondensi dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Teori koresponden menggunakan logika induktif, artinya metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Dengan kata lain kesimpulan akhir ditarik karena ada fakta-fakta mendukung yang telah diteliti dan dianalisa sebelumnya.
Contohnya,
Jurusan Teknik Informatika, Managemen Informatika, dan Ilmu Komputer ada di GUNADARMA

3. Teori Pragmatis
Sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila memiliki kegunaan/manfaat praktis dan bersifat fungsional dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya,
Budi mau bekerja di sebuah perusahaan minyak karena diberi gaji tinggi. Budi bersifat pragmatis, artinya mau bekerja di perusahaan tersebut karena ada manfaatnya bagi dirinya, yaitu mendapatkan gaji tinggi.

May 28, 2017 No Comments
PERKEMBANGAN TELEMATIKA DI MASA MENDATANG
Ragam bentuk telematika yang dipaparkan pada Bab II, tidak terlepas dari perkembangannya di masa lalu. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat[17]. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000. 

1. Periode Rintisan
Aneksasi Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi[18]. Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika. 

Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984. 

Setahun sebelumnya di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983, internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet (National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak, dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai internet[19].

Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat olehJhhny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat "pesan" berbasis "unix", "ethernet", pada tahun 1983[20], persis bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah "unix", "email", "PC", "modem", "BBS", "ethernet", masih merupakan kata-kata yang sangat langka[21]. 

Periode rintisan telematika ini merupakan masa dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika, atau minimal mengetahuinya. Tahun 1980-an, teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam penggunaan internet sebagai berikut. 

Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS (Jakarta Computer Society - Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat sebagai penghilang stress dengan milis seperti "JUNK/Batavia". Di kalangan akademis, pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI, UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak dari Kanada. Milis yang kemudian muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah the Indonesian Development Studiesi (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET (1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya beberapa geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti APAKABAR[22]. 

Jaringan internet tersebut, terhubungakan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawattransceiver HF SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar[23]. 

2. Periode Pengenalan 
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang. 

Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994[24], dan milis adalah salah satu bagian dari sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP komersil pertama, yaitu INDOnet[25]. 

Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televise swasta nasional, seperti RCTI (Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996. Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional - tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998. 

Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Disaat keterbukaan yang diusung gerakan moral reformasi, stasiun televise yang syarat informasi seperti kantor berita CNN dan BBC, yakni Metro Tv, hadir pada tahun 1998. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental computer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan gegap gempita dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide). 

Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia[26]. 

3. Periode Aplikasi 
Reformasi yang banyak disalahartikan, melahirkan gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat denganb mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah. 
Keterjangkauan secara financial yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millennium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mualai dilaksanakan, diaplikasikan. Pada pihak lain, semua itu dapat berlangsung lancar, dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang. 

Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal "top-down" direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai nernagai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. 

Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televise, dan teleconference melalui 3G. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis. 

Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya. Selain itu, dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar 23 persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai angka pengguna 2,5 juta[27]. 

Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali[28]. Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non-pemerintah, harus terus ditumbuhkembangkan. 

Selama perkembangan telematika di Indonesia sekitar tiga dasawarsa belakangan ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas hidup. Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis dan a-sosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian, masih banyak factor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat tertentu dan factor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang berbeda[29]. 

Bangsa Indonesia berusaha untuk tidak tertinggal dengan bangsa lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh beberapa orang yang berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia telematika mulai dilakukan seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi. Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya, lebih menggairahkan telematika di Indonesia, dan tentunya industri, serta pengaruh luar negeri mengambil peranan penting disamping ketertarikan masyarakat yang membutuhkannya. Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan, sejalan dengan inovasi teknologi yang terjadi. Prospek ke masa depan, telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.
November 30, 2014 No Comments
Newer Posts
Older Posts

Introduction


Halo,
Terima kasih sudah berkenan mampir ke blog aku. Perkenalkan Amy. Usia 28 tahun. Tinggal di Jakarta.
Blog ini adalah blog personal yang menuliskan beberapa hal terkait dengan keseharian dan pengetahuanku.
Silahkan tinggalkan komentar dan bagikan artikel nya di sosial media mu. Jangan lupa untuk follow blog aku dan masukan alamat email kalian di kolom [Subscribe Newslatter] untuk berlangganan artikel blog aku. Jika ada yang ingin didiskusikan kita bisa berinteraksi melalui form yang tersedia di menu [Contact].
Selamat Membaca...

Follow Me

Followers

Total Pageviews

Popular Posts

  • PENTINGNYA LINKUNGAN SOSIAL BUDAYA DALAM MEMBINA KERUKUNAN MASYARAKAT
    Kerukunan berarti terciptanya suasana tentram tanpa ada yang merasa dirugikan oleh pihak lain. Bermasyarakat berarti menyatu dan barba...

recent posts

Labels

  • BEAUTY (1)
  • ECONOMY (13)
  • ENTERTAINMENT (5)
  • FASHION DESIGN (1)
  • FOOD (1)
  • SOCIAL (16)
  • TECHNOLOGY INFORMATION (19)

Blog Archive

  • ▼  2019 (16)
    • ▼  December (5)
      • CARA MENAMPILKAN CHANNEL YOUTUBE DI BLOG
      • UNTUKMU SANG KEDUA YANG TAK PERNAH TERNILAI BAIK O...
      • KETIKA WAKTU MEMBAWAKU UNTUK MEMILIH
      • CINTA DATANG TANPA PERMISI
      • SANG KEDUA
    • ►  February (1)
    • ►  January (10)
  • ►  2017 (5)
    • ►  November (2)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
  • ►  2014 (10)
    • ►  November (7)
    • ►  October (3)
  • ►  2012 (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2011 (15)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  April (13)
  • ►  2010 (7)
    • ►  April (4)
    • ►  March (2)
    • ►  February (1)
  • ►  2009 (2)
    • ►  December (2)

Created with by Amy | Distributed By Atz Corporate